Kuliner khas nusantara memiliki tempat di hati banyak orang Indonesia, di tengah maraknya restoan yang menyajikan makanan Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea. Salah satu buktinya, sebagian besar food vlogger lebih memilih mereview kuliner lokal di berbagai daerah di Indonesia yang diharapkan menjadi informasi rujukan. Bagi pemburu kuliner berdomisili di Jabodetabek yang memiliki keterbatasan waktu dan biaya berburu makanan khas di berbagai daerah, Warisan Bu Lika bisa jadi alternatif.

Di tempat makan itu, menawarkan puluhan menu nusantara dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Beberapa menu andalah, yakni asem asem daging semarangan, ayam betutu, oseng oseng soto Betawi, sate Ayam, dan sop buntut, soto ayam Banjarmasin, hingga pepes bandeng pete, dan masih banyak lagi. Menu yang ditawarkan memiliki cita rasa asli dan autentik. Namun, ada beberapa menu yang kemudian disesuaikan dengan lidah orang Jakarta.

Nasib Wanita yang Dulu Kesal Eks Suami Nikahi Krisdayanti, Jauh dari Kemewahan? KD Bergelimang Harta Halaman 4 Ganjar Bersyukur Putri Maruf Amin Beri Dukungan, Diyakini Kekuatan Bertambah dari Banten Ganjar Sebut Dukungan Dari Putri Wapres Ma'ruf Amin Tambah Kekuatan di Banten

Survei Pilpres Terkini, Debat Bisa Dongkrak Elektabilitas Jelang Pencoblosan Capres Cawapres Ria Ricis Kepergok Ganti Banner Kanal YouTube, Tak Ada Lagi Foto Teuku Ryan, Berdua Sama Moana Halaman 4 Dukungan Putri Maruf Amin Dinilai Menambah Kekuatan Ganjar Mahfud di Banten

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Misalnya gudeg yang identik dengan rasa sangat manis, sedikit dimodifikasi sehingga rasanya tak terlalu manis. "Kita sesuaikan, tapi cita rasanya masih sesuai aslinya," ucap Ferolika setiawaty, pemilik Warisan Bu Lika, saat ditemui di Sedayu City, Cakung Barat, Jakarta Timur, Jumat (15/12/2023).

Demikian pula dengan ayam betutu. Ia memilih resep ayam betutu Gilimanuk untuk Warisan Bu Lika, ketimbang ayam betutu Gianyar yang bumbunya lebih kompleks dengan bumbu bese genep. Ayam betutu Gianyar menggunakan bumbu yang namanya jangu, bahkan ada pula kemenyan, sehingga menurut dia, tak sesuai dengan lidah orang Jakarta. "Saya sendiri kalau ke Bali karena yang autentik banget kayaknya kurang bisa terima. Mungkin karena bumbunya," terang Ferolika.

Ia menilai ayam betutu Gilimanuk menggunakan bumbu lebih sederhana dan bisa diterima lidah orang Jakarta. Ferolika menuturkan menu favorit di tempatnya adalah nasi goreng Warisan Bu Lika, bahannya terdiri dari smoke beef, telur, acar, dan bumbu spesial kaya rempah sehingga membuat aromanya wangi dan menggugah selera. "Smoke beefnya lumayan banyak. Itu enak rasanya, aromanya juga wangi karena bumbu rempahnya lebih kuat," ucap Ferolika.

Sementara untuk minuman, salah satu favoritnya adalah dawet bule. Isinya cendol, tape ketan hitam, tape singkong. Yang membedakan dengan dawet pada umumnya, dawet bule tidak menggunakan gula aren atau gula jawa. "Dawet bule pakai gula putih. Jadi warnanya benar benar bule," ucapnya.

Begitulah upaya Ferolika melestarikan kuliner nusantara. Ia tetap mengedepankan rasa yang autentik meski ada sedikit penyesuaian untuk lidah orang Jakarta. Penasaran menyantap kuliner di Warisan Bu Lika? Di Jakarta, restonya di Pondok Mal 3 dan Jl. Boulevard Raya Blok SCBRA No.11 , 12 Sedayu City Cakung Barat Jakarta Timur.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *