Produk herbal Indonesia diyakini menjadi salah satu komoditas dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk herbal dari luar negeri, khususnya dari China. Ini disebabkan tidak mudah meniru produk herbal lokal karena kandungan dan komposisi bahan yang sulit ditemukan di luar negeri. Pengamat ekonomi, Muhammad Imran Hirawan mengatakan, produk herbal bisa menjadi komoditas andalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.

"Nilai lebih dari produk herbal lokal adalah bahan dasarnya tidak perlu impor," kata Imran dalam keterangannya, Jumat (1/11/2023). Terkait komoditas herbal dan obat obatan tradisional, Imran yakin secara harga produk tanah air bisa bersaing karena Indonesia memiliki banyak jamu dan obat obatan tradisional yang diproduksi lokal. Demi mendongkrak nilai jual produk herbal lokal, Imran pun mengusulkan pemerintah dan produsen untuk bersama sama menggalakkan edukasi masyarakat soal pentingnya mengkonsumsi produk yang sudah tersertifikasi.

Simak! Mulai Tahun Depan Fotokopi KTP Tak Berlaku, Ini Penggantinya Halaman all Pengusaha CPO Harus Bertanggung Jawab Bahan Dasar Melimpah, Produk Herbal Bisa Jadi Komoditas Andalan UMKM Indonesia

Here We Go! Luis Suarez Reuni dengan Lionel Messi, Neymar Ikut Menyusul? Tangis Mbah Noerman Diusir Mantu, Datang dari Kalimantan ke Jakarta karena Rindu Anak, Cucu Tak Suka Halaman 4 Mulyadi Irsan Apresiasi BPRS Tanggamus atas Kontribusi terhadap PAD

Kelompok Usaha Suwala Desa Liwutung Dua Miliki Produk Inovatif Bata Beton Bahan Dasar Limbah BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27 Sertifikasi bukan hanya menandakan suatu produk aman untuk dikonsumsi, tapi juga meyakinkan calon konsumen bahwa produk tersebut dibuat sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah.

CEO Data Driven Asia ini mengatajan, bukti kelayakan semakin penting karena saat ini banyak produk herbal ilegal yang beredar di pasar. “Akreditasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kementerian Kesehatan itu bisa menambah nilai jual. Karena sekarang razia produk yang tidak terdaftar semakin sering. Artinya BPOM mulai proaktif untuk memberedel herbal dan obat yang tidak terlisensi,” jelas Imran. Secara marketing, Imran pun menyoroti pentingnya UMKM untuk menerapkan strategi penjualan yang kreatif. Salah satunya adalah menonjolkan khasiat yang terkandung dalam produk herbal atau obat obatan.

“Menurut saya, masyarakat kita masih belum terlalu fokus pada kandungan apa yang di dalamnya. Tapi mereka akan lebih melihat pada apa khasiatnya,” imbuh Imran. Manager Pemasaran PT Rumbaka Gung Triwikrama yang merupakan principal Gizidat, Nurul Khayatin mengatakan, produk herbal luar negeri memang membanjiri sejumlah lokapasar atau marketplace namun gempuran herbal luar negeri, produk herbal Indonesia juga bisa bertahan dan bersaing. Apalagi, bahan baku yang tak didapatkan di luar negeri membuat herbal Indonesia sulit ditiru produsen herbal asing.

“Komposisinya yang unik membuat kompetitor tidak mudah menawarkan produk serupa dengan produk yang dibuat di luar negeri," kata Nurul.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *