Pemuda yang mengalami obesitas karena memiliki bobot tubuh mencapai 300 kilogram (kg), Muhammad Fajri (27) telah dinyatakan meninggal dunia saat menjalani masa perawatannya di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) dini hari. Hal itu karena komplikasi penyakit yang dideritanya, ia pun sempat mendapatkan perawatan oleh tim medis RSCM selama 14 hari. Karena saat dirujuk ke RSCM, kondisi Fajri memang kurang baik, bahkan setibanya di rumah sakit, ia langsung mendapatkan bantuan ventilator karena sesak nafasnya yang dialaminya semakin berat.
Hingga akhirnya, Fajri mengembuskan nafas terakhirnya. Terkait kasus obesitas disertai penyakit penyerta (komorbid), Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSUPN RSCM, dr. Renan Sukmawan, Sp.JP(K)., PhD, FIHA, FACC., mengimbau masyarakat untuk segera membawa pasien ke RSCM. Hal itu karena pihaknya telah beberapa kali menemukan kasus serupa.
"Jadi kalau ada yang seperti ini, tolong komunikasikan dengan RSCM bisa dibawa kemari, dirujuk kemari. Sudah ada 2, 3 kasus seperti ini," kata dr. Renan, dalam konferensi pers terkait meninggalnya pasien obesitas Muhammad Fajri, Kamis (22/6/2023). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan ini pun menegaskan bahwa kasus seperti ini berpotensi besar membuat pasien mengalami gangguan kesehatan yang lebih buruk. Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman 3
Kantor PM Israel Unggah Video Netanyahu Bertemu Keluarga Tentara Israel yang Terbunuh di Gaza 13 Tahun Ditelantarkan dan Diselingkuhi Jumriana Ngadu ke Kapolri Minta Suaminya Bripka SAP Dipecat Halaman all Gaza Jadi 'Neraka' Bagi Tentara Israel, Jumlah Personel IDF yang Tewas Terus Bertambah
Cegah Komplikasi Seperti Kasus Fajri, RSCM Minta Segera Rujuk Pasien Obesitas Sedini Mungkin BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27 Karena dapat pula disertai kemunculan penyakit lainnya.
"Kasus serupa ya dengan komorbid seperti ini, dengan berat badan yang luar biasa, memang potensi untuk menjadi berat ketika terjadi penyakit penyakit yang lain ya," jelas dr. Renan. Oleh karena itu, kata dia, jika kasus ini dirujuk lebih dini ke rumah sakit, maka akan ada lebih banyak opsi yang dapat dilakukan tim medis untuk menangani kondisinya. "Sehingga lebih dini banyak pilihan yang bisa kita lakukan, karena namanya obesitas itu memudahkan dia nanti diabetes karena sudah naik gulanya kemudian juga yang lain lain," papar dr. Renan.
Dr. Renan pun menyarankan masyarakat untuk segera merujuk pasien dengan kondisi serupa ke RSCM. Ia menuturkan bahwa untuk biaya, masyarakat dapat menggunakan BPJS Kesehatan. Ini dilakukan untuk mencegah pasien mengalami komplikasi akibat munculnya berbagai komorbid.
"Silakan dirujuk kemari, bisa pakai BPJS, penanganannya dengan JKN, jadi kita sebagai RS pemerintah siap lebih dini. Maka hasilnya insya Allah akan lebih baik dan lebih banyak opsi yang kita lakukan sebelum komplikasi komplikasi seperti ini terjadi," pungkas dr. Renan. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.